Sagaranten-https://sman1sagaranten.sch.id
SMAN 1 Sagaranten dan JNE Cabang Sukabumi menggelar kegiatan Pelatihan Digital Enterpreneur yang diperuntukkan bagi siswa dan guru pada Rabu, 22 Juni 2022. Kegiatan yang diikuti oleh 60 orang peserta tersebut bertujuan untuk memantik semangat berwirausaha seiring dengan perkembangan teknologi digital yang kian memudahkan sebuah transaksi jual beli.
Digital entrepreneur adalah pengusaha yang berfokus secara eksklusif pada perdagangan digital, dan perdagangan digital adalah bagian dari e-commerce yang digunakan untuk menggambarkan perusahaan yang menciptakan produk dan layanan digital yang dipasarkan, dikirim, dan didukung sepenuhnya secara online.
Kegiatan yang berlangsung semarak ini dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir selepas tengah hari. Selepas dibuka secara resmi oleh Kepala SMAN 1 Sagaranten, Iman Sofyani, dan Kepala Cabang JNE Sukabumi, Tri Hery, acara dilanjutkan dengan talkshow yang menghadirkan dua enterpreneur muda yang tengah meraih sukses berkat ketekunan jualan di berbagai flatform digital.
Lusi Lestari—enterpreneur yang juga merupakan alumni SMAN 1 Sagaranten—mengisahkan suka duka perjalanan hingga berada pada posisinya sekarang. “Yang penting itu kemauan. Dan tidak mudah menyerah terhadap keadaan. Modal mah urusan ke sekian. Memang penting, tapi bukan yang utama”, katanya, menyemangati adik-adik dan juga guru-gurunya.
Pelatihan digital Enterpreneur tahap pertama ini, yang lebih fokus ke arah perubahan mindset, akan ditindaklanjuti dengan tahapan-tahapan pelatihan yang lebih teknis, misalnya cara membuka toko online, memotret dan mengemas produk, membangun jaringan, hingga tahap pemasaran. JNE Sukabumi berkomitmen untuk terus mengawal proses ini. Harapannya, pada masa yang akan datang semakin banyak enterpreneur muda yang mampu mengangkat potensi dan membuka berbagai peluang usaha di daerahnya.
Bagi SMAN 1 Sagaranten, kegiatan semacam ini membuktikan bahwa sekolah tak hanya berfokus pada pemberian materi pembelajaran umum, tetapi juga bisa membekali siwa-siswanya dengan kecakapan-kecakapan hidup (life skills) yang pada akhirnya bisa terus diasah dan dikembangkan sesuai minat dan bakat siswa yang berbeda satu dengan lainnya. (MOS)